Apa itu Leadership Style
Leadership Style secara harafiah yaitu gaya kepemimpinan. Goleman berpendapat bahwa seorang leader butuh beradaptasi dengan leadership style yang berbeda – beda tergantung situasi yang sedang dihadapi. Layaknya seorang pemain golf yang menggunakan jenis alat pukul yang berbeda – beda ketika sedang bermain, tergantung pada situasi yang sedang dihadapinya.
Apa yang penting dalam Leadership Style?
Seorang leader tidak dapat mengambil keputusan secara sembarangan. Goleman menjelaskan bahwa ada 1 faktor kunci, yaitu kecerdasan emosional. Ini adalah kemampuan untuk mengerti dan mengatur emosi seseorang dan yang sedang dihadapinya. Seorang leader / pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan lebih mudah memahami situasi dan akhirnya membuat keputusan yang baik.
5 Komponen dari kecerdasan emosional :
- Self awareness
- Self discipline
- Motivation
- Social skill
- Empathy
6 jenis leadership style
Authoritative
Pemimpin tipe ini memiliki target yang jelas di awal. Dia juga mempersilahkan para pengikutnya untuk menyelesaikan pekerjaan masing – masing dengan caranya masing – masing untuk mencapai target tersebut. Authoritative style harus menjamin bahwa semuanya mengerti akan goal perusahaan. Ketika menggunakan style ini, sang pemimpin harus lah seorang yang berpengalaman dan harus bekerja dengan orang – orang yang berpengalaman. Waktu terbaik dalam menggunakan tipe ini adalah ketika perusahaan sedang menghadapi waktu krisis dan harus dapat merubah situasi dengan cepat
Affiliative
Tipe ini adalah tipe yang merekatkan harmoni setiap individunya ketika situasi emosional team sedang tidak baik. Style ini akan menjaga hubungan baik pemimpin dan anak buah. Ketika ada konflik di dalam tubuh team, pemimpin ini akan masuk dan memperbaiki situasi dan mengharmoniskan kembali team, bahkan meningkatkan. Ketika goal atau target team tidak tercapai yang dikarenakan oleh tidak terjalinnya kolaborasi antar individu di dalam team, kepemimpinan affiliative akan membantu membangun sinergi dan kepercayaan, sehingga team dapat berkolaborasi dengan baik.
Democratic
Democratic style atau gaya demokrasi adalah gaya yang paling mengapresiasi atas kontribusi setiap anggota team, termasuk jika berpartisipasi dalam mengambil keputusan. Pemimpin yang sedang menggunakan style ini yakin bahwa keikutsertaan para anggota team sangatlah berguna.
Tipe ini sangat berguna ketika seorang leader sedang membutuhkan keahlian para anggotanya. Misalnya ketika sedang memegang sebuah proyek “social media maintenance”. Sang leader membutuhkan masukan dari para karyawannya yang lebih mengerti akan hal ini.
Commanding
Commanding style memang sedikit kaku. Ketika seorang leader mengatakan bahwa seorang karyawan harus menuntaskan suatu pekerjaan spesifik, maka pekerjaan itu harus tuntas dengan baik tanpa pertanyaan dan komplen. Sebenarnya tipe ini hanya berguna untuk waktu yang pendek. Kadang si pemimpin harus mencontohkan terlebih dahulu caranya, agar tidak terjadi kesalahan.
Gaya ini dapat dipakai dalam situasi yang genting dan tidak ada waktu untuk berdiskusi, walaupun setiap peraturan harus dijalankan.
Pacesetting
Gaya ini membutuhkan para pekerja yang berkemampuan tinggi dikarenakan tipe pemimpin ini akan meletakan standard yang sangat tinggi dan meminta pekerjaannya dikerjakan dalam waktu sesingkat – singkatnya. Sesungguhkan gaya ini cukup membosankan karena gaya ini hanya berfokus pada pekerjaan saja dan setiap anggota team dituntut untuk independen dalam mengerjakan tugasnya.
Coaching
Leadership style tipe ini berfokus pada pengembangan setiap individu di dalam team. Dia dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan para anggotanya, sehingga para anggota menjadi sangat mengerti kelemahan dan kekuatan masing – masing. Tipe ini berfokus pada jangka panjang, sehingga dibutuhkan waktu lebih lama dalam mencapai goal karena leader harus mengembangkan para anggotanya.